Sebuah transformasi besar segera terjadi di Semarang dengan rencana Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Telogorejo menjadi Universitas Telogorejo. Proses ini ditandai dengan penandatanganan akta jual beli tanah untuk pembangunan universitas baru di daerah Klipang, Kecamatan Tembalang.
Langkah Penting:
-
Partisipan Utama: Meliputi pengurus yayasan, tim negosiator, perwakilan PT Daya Cipta Tiara (selaku pemilik lahan), serta pimpinan STIKES dan RS Telogorejo.
-
Jumlah Lahan: 4,6 hektar (46.116 m²) dengan total biaya akuisisi sebesar Rp 93 miliar, ditambah PPN dan BPHTB.
-
Rencana Pembangunan: Diperkirakan selesai pada tahun 2026, dengan tahapan pembuatan master plan dalam enam bulan mendatang.
Fokus Pengembangan:
-
Penekanan pada Praktek: Menurut Ketua Pengurus, Koesbintoro Singgih, pilihan lokasi dan pengembangan program studi didasari pada analisis dan meritokrasi, termasuk kebutuhan akan perawat di era perkembangan Artificial Intelligence (AI).
-
Pendidikan Internasional: Lulusan diharapkan siap kerja global, seperti yang telah terjadi dengan pengiriman perawat ke berbagai negara seperti Jepang, Jerman, dan Australia.
-
Pembeda Utama: Universitas Telogorejo diharapkan dapat unggul dalam pengajaran bahasa asing, seperti Inggris dan Mandarin, untuk menyiapkan tenaga kesehatan yang kompeten sesuai tuntutan pasar.
Melalui pengalaman sejak tahun 1954 dan fasilitas modern, termasuk penggunaan robot manekin dari Jerman untuk berbagai simulasi tindakan medis, institusi ini berkomitmen untuk terus berkembang dalam mendidik calon tenaga kesehatan yang berkualitas.